Selasa, 25 Agustus 2020

JAGALAH ADAB DIMANAPUN DAN KAPANPUN: Adab Keluar Masuk WC

Bismillah.. 
Assalamualaikum wr wb.

Apa kabar sahabat trimasti?? Kita harap sobat trimsati sehat dan selalu dalam perlindungan Allah.. Amin. Kali ini Posko 30 akan memberikan contoh Adab masuk dan keluar dari kamar mandi, seperti yang dicontohkan Nabi kita Muhammad SAW. Kita ketahui bahwa Adab merupakan hal penting dalam kehidupan manusia.  Karena Adab menurut islam adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama, terutama agama islam. 

Dalam Islam, ketika seseorang masuk dan keluar kamar mandi (toilet), terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca.
Tata cara Adab masuk dan keluar kamar mandi:
1. Berdo'a sebelum masuk
2. Mendahulukan kaki kiri ketika masuk kamar mandi
Bacaan Doa Masuk Kamar Mandi/WC
Sebelum memasuki kamar mandi ini, maka sebaiknya diawali dengan membaca doa masuk kamar mandi sebagai berikut.
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ
Bismillâhi Allâhumma innî a’ûdzu bika minal khubutsi wal khabâitsi
Artinya, "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari godaan iblis jantan dan betina".
3. Mendahulukan kaki kanan ketika keluar dari kamar mandi
4. Berdo'a sesudah keluar
Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi/WC
Ketika akan keluar kamar mandi, dianjurkan untuk membaca doa berikut.
غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ اللهم اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ
Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani. Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathohhiriin. Allahumma thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi
Artinya, "Dengan mengharap ampunanmu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan menyehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai bagian orang yang bertobat dan jadikanlah aku bagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina)."

Jadi, walaupun kita mau masuk dan keluar kamar mandi harus dengan adab ya teman-teman,
Jangan sampai lupa. Apalagi kamar mandi terkenal dengan tempatnya setan. Astaghfirullah.
Ayok selalu menjaga adab,dimana pun dan kapanpun. 😊😉

Semoga bermanfaat🙏

Wassalamualaikum wr.wb

Tanamkan Perdamaian dan Junjung Kebhinekaan dengan Persaudaraan dalam Perbedaan Iman

Bismillah....
Assalamualaikum wr.wb

Semoga sahabat Trimsati selalu dalam keadaan sehat dan dalam perlindungan Allah. Amiiin 
Alhamdulillah, kali ini kelompok kita (Posko 30) akan memberikan tayangan mengenai tema Moderasi Beragama, yang insyaallah bermanfaat untuk kita semua, terutama untuk membangkitkan semangat kita sebagai penerus bangsa. 

Indonesia merupakan sebuah negara yang beragam corak  budaya, agama, ras ,suku maupun bangsa. Salah satunya agama Islam yang mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam...dimana agama Islam itu merupakan agama rahmatan Lil 'alamin yang merahmati seluruh alam. Walaupun banyak suku,ras maupun agama tetapi saling menghargai antara agama yang satu dengan agama yang lain. Karena agama Islam yang kita terima itu bukan Islam warisan nenek moyang tetapi Islam yang berdaulat untuk menghargai sesama agama yang sesuai diajarkan oleh nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya serta para Walisongo. Islam beragama ciri pandang dilihat dari wajahnya yang selalu bercahaya ketika dilihat tidak keras,jahat atau yang lainnya. Islam moderasi adalah Islam menjunjung tinggi agama Islam,saling toleransi antar selain agama maupun sesama agama islam.

Sahabat Trimsati, Perbedaan bukan sebagai penghalang ataupun penghancur peradaban, tetapi sebagai warna baru yang dapat mempererat persaudaraan.


AYO, TANAMKAN PERDAMAIAN DAN JUNJUNG KEBHINEKAAN!!!
Semoga bermanfaat, Terimakasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb

SKI 7 MTs: "Kearifan Nabi Muhammad SAW Wujudkan Kedamaian"

Video Pembelajaran ini dibuat untuk memenuhi tugas keprodian KKN-IK DR IAIN Kudus 2020.

Nama: Lathifatun Nisa'

NIM: 1710110331

Materi untuk kelas 7 MTs Semester 1, "Kearifan Nabi Muhammad SAW Wujudkan Kedamaian"

RPP Full PageDownload disini 

Semoga bermanfaat, terimakasih.


Rabu, 08 Juli 2020

TRI PUSAT PENDIDIKAN: MENILIK KEMBALI AJARAN KI HAJAR DEWANTARA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM


"Di dalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda (masyarakat)."
(Ki Hajar Dewantara)

Senin, 06 Juli 2020

TIPS MENGHADAPI NEW NORMAL

New Normal adalah perubahan perilaku dalam menjalankan aktivitas normal namun dengan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19.
Penerapan new normal mau tidak mau memang harus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Memakai masker secara wajib selama ada di tempat umum, dan pemeriksaan suhu tubuh di setiap pintu masuk gedung perkantoran, dan rajin menggunakan hand sanitizer menjadi salah satu bentuk kehidupan normal baru. Pandemi ini juga menuntut siapa saja untuk mengubah perilakunya.

Setidaknya ada 7 protokol kesehatan yang harus diperhatikan, dari WHO yang kemudian diadopsi oleh Kementerian Kesehatan RI. Berikut rinciannya:

1. Jaga kebersihan tangan

Cucilah tangan dengan sabun, dan gunakan hand sanitizer setiap saat.

2. Jangan sentuh wajah

Hindari menyentuh area wajah, khususnya area mata, hidung, dan mulut dengan tangan.

3. Pakailah masker

Tetap kenakan masker saat keluar rumah, atau ketika berinteraksi dengan orang lain.

4. Terapkan etika bersin dan batuk

Terapkan etika bersin dan batuk, yaitu dengan menutup mulut dan hidung menggunakan lengan bagian atas, atau menggunakan tisu.

5. Jaga jarak

Jauhilah keramaian, tetap menjaga jarak aman minimal 1 meter dengan orang lain.

6. Isolasi mandiri

Jika merasa tidak nyaman (demam, batuk, pilek, dan sesak nafas) segera lakukan isolasi mandiri dirumah secara sadar dan sukarela.

7. Jaga kesehatan

Jagalah kesehatan dengan berjemur di bawah sinar matahari, olahraga dan istirahat yang cukup, serta mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.




Oleh: Lathifatun Nisa'
"Semoga Bermanfaat" :)


COVID-19: KARANTINA SENDIRI? SIAPA TAKUT

Pandemi COVID-19 yang disebabkan virus corona jenis terbaru terus menyita perhatian masyarakat dunia. Menyikapi hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pemerintah Indonesia, dan pemerintah di banyak negara, terus menekankan agar waspada terhadap virus nakal ini. Ingat, waspada bukanlah panik, apalagi panic buying. Singkatnya, ada baiknya untuk tetap menjaga agar tindakan tidak merugikan orang lain. 
Ada yang simpel dan bijak untuk meredam penularan virus corona terbaru, SARS-CoV-2. Mau tahu? Tentunya dimulai dari diri sendiri. Inilah langkah terjitu dan paling sederhana untuk melawan serangan virus yang menghebohkan dunia.
Nah, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan virus corona, salah satunya dengan melakukan karantina diri di rumah. Karantina adalah pemisahan dan pembatasan gerak orang-orang sehat yang mungkin terpapar penyakit menular. Karantina dilakukan karena orang-orang tersebut bisa jadi telah terpapar kuman tapi tidak menyadarinya atau tidak menunjukkan gejala apa pun. 
Karantina dan isolasi sama-sama terbukti efektif melindungi masyarakat dari paparan penyakit. Namun, agar karantina dapat memberikan hasil optimal, setiap orang perlu menerapkannya dengan cara yang tepat.
Ada berbagai indikator yang bisa digunakan untuk melakukan karantina. Menurut WHO, karantina akan dilakukan ketika melakukan kontak dengan pengidap positif COVID-19. Seseorang direkomendasikan untuk dikarantina selama 14 hari, sejak kontak pertama kali.
Definisi kontak menurut WHO
  1. Memberikan perawatan langsung kepada pasien COVID-19 tanpa perlindungan alat pelindung diri (APD) yang tepat.
  2. Tinggal dalam lingkungan yang sama dengan pasien COVID-19 (termasuk tempat kerja, ruang kelas, rumah, perkumpulan, dan lain-lain).
  3. Bepergian bersama pasien COVID-19 (dengan jarak kedekatan 1 meter) dalam metode transportasi apapun, dalam waktu 14 hari sejak munculnya gejala pada pasien COVID-19. 
Karantina di rumah
Menurut WHO, pada dasarnya ada beberapa lokasi yang bisa digunakan untuk melakukan karantina. Contohnya, hotel, asrama, fasilitas lain yang melayani suatu komunitas, atau rumah. Hal yang perlu digarisbawahi, terlepas dari lokasinya, ada sebuah persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya, kelengkapan dan kelayakan fasilitas harus baik, agar karantina yang dijalani aman dan efektif. Lalu, apa yang harus dilakukan saat melakukan karantina di rumah? 
  1. Orang yang dicurigai mengidap virus corona harus menempati kamar dengan ventilasi baik.
  2. Kamar tunggal, alias tidak boleh berbagai kamar atau tempat tidur.
  3. Pertahankan jarak minimal 1 meter dari anggota keluarga di rumah.
  4. Minimalkan penggunaan ruang bersama. 
  5. Jangan berbagai peralatan makan. 
  6. Pastikan ruang bersama (dapur dan kamar mandi) memiliki sirkulasi udara atau berventilasi yang baik. 
  7. Pastikan persediaan makanan, minuman, dan alat kebersihan diri cukup.
  8. Perawatan medis yang cukup untuk kondisi yang sudah ada (obat-obatan).
  9. Pertimbangan khusus lansia atau individu dengan kondisi komorbid. Kedua kelompok ini amat rentan terhadap COVID-19. 
Apa yang Harus Dilakukan?
Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan saat menjalani karantina, diantaranya yaitu:
Setiap orang di karantina yang mengalami penyakit demam atau gejala pernapasan, pada waktu kapanpun selama periode karantina, harus dirawat dan dikelola sebagai suspek kasus COVID-19.
  1. Menerapkan tindakan pencegahan standar untuk semua orang yang dikarantina dan petugas karantina (anggota keluarga).
  2. Jaga kebersihan tangan secara rutin, terutama setelah kontak dengan sekresi pernafasan, sebelum makan, dan sesudah menggunakan toilet.
  3. Cucilah tangan dengan sabun dan air atau dengan menggunakan pembersih tangan dengan bahan dasar alkohol.
  4. Kenakan masker bila orang yang dikarantina sakit atau mengalami batuk atau flu.
  5. Jangan menyentuh wajah, termasuk mulut, mata, dan hidung. 
  6. Rutin mengukur suhu badan.
  7. Kenali gejala-gejala terkait COVID-19 bila muncul
Berapa Lama Melakukan Karantina? 
Berdasarkan rekomendasi WHO, karantina dilakukan selama 14 Hari sejak pertama kali terekspos dengan pasien COVID-19. Bagaimana kalau waktu karantina telah berakhir? Terlepas dari gejalanya, orang yang dikarantina perlu melakukan uji lab pada akhir masa karantina. Tujuannya jelas, untuk memastikan apakah dirinya mengidap virus corona atau tidak. 
Hal yang perlu ditegaskan, bila gejala COVID-19 terus berkembang atau membuat pengidapnya sakit selama proses karantina, segeralah temui dokter atau petugas medis. Mintalah saran mereka mengenai cara evakuasi yang tepat. 

Pastikan sakitmu bukan COVID-19 ya..!!! Stay save, stay healthy, dan tetap patuhi protokol kesehatan.

Sumber:
https://www.halodoc.com/waktu-yang-tepat-untuk-karantina-di-rumah-corona
https://tribunkaltimtravel-tribunnews-com.



Oleh: Lathifatun Nisa'
"Semoga Bermanfaat" :)

JAGALAH ADAB DIMANAPUN DAN KAPANPUN: Adab Keluar Masuk WC

Bismillah..  Assalamualaikum wr wb. Apa kabar sahabat trimasti?? Kita harap sobat trimsati sehat dan selalu dalam perlindungan Allah.. Amin....