"Di dalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda (masyarakat)."
(Ki Hajar Dewantara)
Islam adalah manhaj Rabbani yang sempurna, tidak membunuh fitrah manusia, dan diturunkan untuk membentuk pribadi yang sempurna dalam diri manusia. Artinya, pendidikan Islam dapat membentuk pribadi yang mampu mewujudkan keadilan Ilahiah dalam komunitas manusia serta mampu mendayagunakan potensi alam dengan pemakaian yang adil. Di kalangan umat Islam, pendidikan merupakan bentuk manifestasi dari cita-cita hidup Islam untuk melestarikan dan mentransformasikan nilai-nilai Islam kepada generasi penerusnya. Adapun tujuan akhir pendidikan Islam adalah mengembangkan pikiran manusia, mengatur tingkah laku dan perasaannya berdasarkan Islam serta merealisasikan ubudiyah kepada Allah di dalam kehidupan manusia baik individu maupun masyarakat.
Ki Hajar Dewantara Bapak pendidikan Indonesia menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan dengan menyoroti pengaruh lingkungan terhadap pendidikan. Menurutnya dalam kehidupan seorang anak terdapat tiga tempat pergaulan yang yang menjadi pusat pendidikan yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pemuda. Selanjutnya dikenal dengan Tricentra atau Tri Pusat semula dikemukakan Ki Hajar Dewantara pada brosur seri "Wasita" Th. ke 1 No. 4 Juni 1935, yang isinya meliputi alam keluarga, alam perguruan dan alam pemuda. Kemudian dikenal dengan istilah Tri Pusat pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah, masyarakat.
Semua usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah membutuhkan dukungan dari berbagai lingkungan pendidikan yang lain. Bila pengaruh sekolah sebagai salah satu lingkungan pendidikan hanya berjalan sendiri, sangat sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam lingkungan masyarakat terdapat beberapa lembaga organisasi sosial yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan.
Di lingkungan keluarga, pendidikan agama dilaksanakan secara informal, yaitu melalui pengalaman hidup sehari-hari. Di lingkungan sekolah, pendidikan dilaksanakan secara formal, yakni dengan sengaja merencanakan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Adapun di lingkungan masyarakat, dilakukan secara non formal, yakni melaksanakan dengan sengaja akan tetapi tidak begitu terikat dengan peraturan dan syarat-syarat tertentu.
1. Lingkungan keluarga
Dalam pandangan konsep Tri Pusat pendidikan, keluarga tempat / alam pertama yang dikenal anak dan merupakan lembaga pendidikan pertama. Keluarga mempunyai hak otonom dalam melaksanakan pendidikan tanpa terikat terkait regulasi aturan terkait kurikulum baik tujuan pendidikan yang ingin dicapai, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode maupun media pembelajaran serta tidak terikat dengan model evaluasi pembelajaran. Pendidikan dilakukan dengan durasi pembelajaran yang berlangsung setiap hari, setiap jam, menit, bahkan berlangsung sepanjang tahun.
2. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sebagai pusat kedua dari Tri Pusat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan lembaga kedua setelah keluarga karena pada dasarnya sekolah merupakan lembaga pendidikan lanjutan dari pendidikan keluarga. Sekolah sering diangap seolah-olah pusat utama dalam pendidikan. Banyak orang tua yang menggantungkan pendidikan anaknya kepada sekolah. Terlebih di era seperti saat ini, banyak orang tua yang sibuk dengan urusan pekerjaan dan sebagainya sehingga terkadang kurang intens dalam memperhatikan pendidikan anak. Pada umumnya pendidikan anak diserahkan kepada lembaga pendidikan/ sekolah.
Berbicara tentang sekolah, diakui ataupun tidak faktanya pendidikan anak dipengaruhi oleh sekolah dimana anak itu belajar. Setiap sekolah memiliki budayanya masing-masing yang dikenal dengan budaya sekolah (school culture) yang tidak sama antara sekolah satu dengan sekolah lainnya. Hal ini secara langsung maupun tidak lamgsung akan juga berpengaruh pada pribadi anak / peserta didik .
3. Lingkungan masyarakat
Salah satu unsur dari Tri pusat pendidikan yang tidak kalah pentingnya atas unsur lainnya adalah lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat adalah lembaga pendidikan terbesar yang pernah ada. Lingkungan masyarakat adalah ruang kelas terluas yang tanpa sekat bagi proses pendidikan. Pendidikan di lingkungan masyarakat berlangsung dimana saja dan kapan saja artinya proses pembelajaran berlangsung tanpa memandang tempat. Pembelajaran bisa terjadi di pasar, di jalan, di dalam kendaraan umum, bahkan di luar angkasa sekalipun. Waktu pembelajaran pun tanpa batas. Selama manusia masih hidup proses pembelajaran di lingkungan masyarakat tetap berlangsung. Pendidikan di lingkungan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai pendidikan yang tidak terikat oleh ruang dan waktu. Demikian juga Kurikulum pendidikannya pun sangat beragam. Pendidikan di lingkungan masyarakat memungkinkan setiap anak / peserta didik akan memperoleh beragam informasi baik yang secara sadar ingi diperoleh maupun yang tanpa sengaja ia peroleh, terlepas dari apakah informasi itu baik ataupun buruk.
Menghadapi generasi milenial di zaman sekarang yang semakin menghawatirkan dan memprihatinkan tidak ada salahnya jika kita berpikir bahwa pada dasarnya pendidikan bukan hanya tugas lembaga sekolah saja. Kita perlu menilik kembali pemikiran besar tokoh pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara dengan konsep Tri Pusat Pendidikan yang sejalan dengan konsep pendidikan islam bahwa tugas mendidik tidak hanya kewajiban lembaga pendidikan saja namun juga menjadi kewajiban orang tua dan keluarga sebagai peletak pondasi pertama bagi pendidikan seorang anak. Satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan oleh lingkungan masyarakat.
Pemahaman peranan keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan sangat penting dalam upaya membantu perkembangan kepribadian anak secara optimal. Bukan hanya peranannya masing-masing, tetapi juga keterkaitan dan saling pengaruh antar ketiganya dalam perkembangan manusia. Sebab pada hakikatnya ketiga pusat pendidikan itu selalu secara bersama-sama mempengaruhi manusia.
Sumber:
[1] https://www.unisba.ac.id/index.php/id/printing/item/367-mensinergikan-tri-pusat-pendidikan
[2] https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tripusat_pendidikan
[3] https://www.neliti.com/id/publications/259871/reaktualisasi-konsep-tri-pusat-pendidikan-ki-hajar-dewantara-dalam-perspektif-pendidikan-islam
[4] https://diglib.uin-suka.ac.id/Konsep-Tripusat-Pendidikan-Menurut-Abdurrahman-An-Nahlawi-dan-Relevansinya-terhadap-Pembentukan-Kepribadian-Anak
Oleh: Lathifatun Nisa'
"Semoga Bermanfaat" :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar